Beritanusra.com - Pria yang diduga menembak mati tiga orang Kurdi di Kota Paris pekan lalu telah ditempatkan di bawah penyelidikan formal, kata kantor kejaksaan kota, Senin.
Pria berusia 69 tahun, yang namanya belum diungkapkan, ditangkap pada hari Jumat setelah dua pria dan seorang wanita ditembak mati di sebuah pusat budaya Kurdi dan kafe Kurdi terdekat di distrik 10 pusat Paris yang sibuk.
Pembunuhan itu mengejutkan komunitas yang bersiap untuk memperingati 10 tahun pembunuhan tiga aktivis yang belum terselesaikan dan memicu protes yang menyebabkan bentrokan dengan polisi selama akhir pekan.
Baca Juga: Sebanyak Lima Drone Penyusup Masuk ke wilayah udara Korea Selatan
Di bawah hukum Prancis, dimasukkan ke dalam penyelidikan formal berarti ada bukti serius atau konsisten yang menunjukkan keterlibatan tersangka dalam suatu kejahatan.
Penyelidikan yang dilakukan oleh hakim khusus akan menyelidiki tuduhan pembunuhan, percobaan pembunuhan dan kepemilikan senjata tanpa izin, kata kantor kejaksaan dalam sebuah pernyataan.
Ia menambahkan bahwa diduga ada motif rasis di balik penembakan itu.
Perwakilan Kurdi menyerukan agar penembakan itu dianggap sebagai serangan teroris. Mereka juga menyerukan protes diam-diam pada Senin sore di mana penembakan itu terjadi.***
Artikel Terkait
Korban Gempa Afghanistan Dapatkan rumah baru Setelah Enam bulan Gempa mematikan
Utusan Rusia di PBB Kecam Tuduhan penggunaan drone Iran oleh Rusia di Ukraina
Perbatasan China Memanas, India Kerahkan Pasukan Lebih Besar di Wilayah Sengketa
Strategi Keamanan baru Jepang Buat Korea Utara Ketar Ketir
Sebanyak Lima Drone Penyusup Masuk ke wilayah udara Korea Selatan