BERITA NUSRA -- Langkah-langkah timbal balik yang relevan diharapkan dari Moskow, kata Biden seperti yang dikutip dari Kantor BerIta TASS Rusia pada Kamis (20/01).
Presiden AS Joe Biden telah mengakui kemungkinan mencapai beberapa kesepakatan dengan Rusia terkait dengan non-penempatan senjata strategis di Ukraina.
"Dua hal yang [Presiden Rusia Vladimir Putin] katakan kepada saya bahwa dia menginginkan Pertama adalah bahwa Ukraina tidak akan pernah menjadi bagian dari NATO. Dan dua - bahwa tidak akan ada senjata strategis di Ukraina.
Baca Juga: Era Baru, Negara Iran dan Rusia Akan Menjalin Kerjasama dengan Rusia
"Kita dapat menemukan sesuatu pada bagian kedua," kata pemimpin AS pada konferensi pers, mencatat bahwa langkah-langkah timbal balik yang relevan akan diharapkan dari Moskow.
"Pada bagian pertama, kami memiliki sejumlah perjanjian, internasional dan di Eropa, yang menyarankan bahwa Anda dapat memilih dengan siapa Anda ingin," kata presiden AS.
Baca Juga: Serangan Balik Koalisi Arab Tewaskan Pemimpin teror Houthi Pro Iran
Pada 17 Desember 2021, Kementerian Luar Negeri Rusia merilis rancangan perjanjian tentang jaminan keamanan antara Rusia dan Amerika Serikat dan rancangan perjanjian untuk memastikan keamanan Rusia dan negara-negara anggota NATO.
Konsultasi Rusia-AS tentang masalah ini berlangsung di Jenewa pada 10 Januari, diikuti oleh pertemuan Dewan Rusia-NATO di Brussel pada 12 Januari dan sesi Dewan Tetap Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) di Wina pada 13 Januari.***
Artikel Terkait
Lagi Korea Utara Luncurkan Rudal Peluru kendali taktisnya Menuju Laut Jepang
Skandal, Militer AS Diduga Selundupkan Minyak Suriah Hasil Curian ke Irak Utara
Kedutaan Rusia meminta AS untuk membatalkan rencana Penyediaan Senjata ke Ukraina
Serangan Balik Koalisi Arab Tewaskan Pemimpin teror Houthi Pro Iran
Akhirnya Yunani menerima pengiriman Jet Rafale baru dari Prancis